Sunday 30 November 2014

My November!

My Challenge!


My November!


Musim hujan datang terlambat tahun ini, tidak ada yang menduga ketika ia datang dan bertubi-tubi hingga tak terbendung jumlahnya.

Dara; gadis belia yang sudah memulai karirnya di sekitaran SCBD ini sejak 3 tahun yang lalu mulai resah mana kala langit mulai menggelap dan angin bertiup kencang.  Sambil melirik keluar ruang kerjanya yang berada tepat ditepi jendela kaca disisi pojok ruangan membuatnya seperti bisa merasakan suasana yang ada diluar sana dengan sangat jelas dan sambil berdoa penuh harap semoga hujan batal turun hari ini atau paling tidak menunggu sampai ia tiba di kamar kos.  Rasanya ingin segera pulang, namun apa daya tugas menumpuk yang diberikan oleh sang manager menahan langkah kakinya untuk melakukannya.

Waktu sudah pukul 9.45 malam dan ia pun kembali melirik keluar jendela dan ternyata hujan sejak sore tadi telah membuat kota Jakarta yang sangat dicintainya ini menjadi macet.  Dengan wajah kelelahan akhirnya ia memutuskan untuk tetap pulang walaupun harus bersabar menerobos kemacetan yang sudah didepan mata.

Terlintas dalam pikirannya, kalau saja ia mengiyakan ajakan mas-mas jawa itu ketika menawarkan diri untuk menjemputnya, pastilah ia tak harus sendirian di hujan malam seperti ini.  Bisa dipastikan si mas itu sudah menantinya berjam-jam di area parkir dengan soluna tua andalannya itu. 

Sambil berjalan menyusuri trotoar dinikmatinya pemandangan lampu-lampu kota yang terang menderang dan berbentuk malaikat-malaikat kecil menyambut Natal beberapa minggu lagi membuatnya ingin berlama-lama berdiri sambil merasakan sapuan angin malam yang dingin.  Tiba-tiba, suara klakson membuyarkan konsentrasinya dan mengganggu suasana syahdu yang baru saja dinikmatinya dan dari dalam mobil itu terdengar "Dara..... ayo masuk", suara jawanya yang kental membuatnya tersentak bercampur sipu malu.  Ah... ternyata si mas jawa itu tak gentar dengan tolakannya. 

Hampir saja gengsinya menghalanginya untuk pulang segera, tapi akal sehatnya mengatakan untuk tidak melakukan itu, pucuk dicinta ulam pun tiba! dengan segera, ia berdiri dan melangkah mendekati mobil soluna tua itu dan masuk kedalamnya.  Ada rasanya nyaman dan aman begitu pantatnya mendarat dijok mobil tua yang masih terawat dengan rapi dan harum pula sambil diiringi lagu-lagu Michael Buble Christmas Edition nan merdu. Lucky me!

Bram; itu namanya, nama mas-mas jawa yang sengaja memperkenalkan namanya 2 tahun yang lalu saat mereka sama-sama mencoba keberuntungan untuk menjadi karyawan disebuah PMA (Perusahaan Modal Asing) di SCBD ini.  Sejak saat itu mulailah jalinan komunikasi berjalan sesekali hanya sepatah sms atau BBM "lg apa?" atau "lg dmn?" dan sejenisnya, itu pun mungkin hanya 1 kali dalam sebulan, mungkin saat itu si mas jawa itu masih punya pacar, dan entah apa rencana Tuhan kali ini, tiba-tiba 3 bulan yang lalu secara tidak sengaja bertemu disebuah mall dan tanpa ada kecanggunggan duduk berdua sambil menikmati makan malam dan bicara kesana kemari mulai topik Fadli Zon sampai topik affair dikantor.

Dan, malam ini adalah kali keenam Bram mengantarnya pulang ke kos dengan sengaja bukan tidak sengaja.  Dan, untuk kesekian kalinya pula Dara menikmati perjalanan bersama mas jawa yang belum menjadi miliknya tapi yang ia tahu bahwa November ini adalah miliknya dalam genggamannya dengan kombinasi yang sempurna baginya penuh harapan manis semanis senyum si mas jawa itu.  My November!  

It' Beginning to look a lot like Christmas
Everywhere you go
Take a look in the five and ten
It's glistering once again
With candy canes and silver lanes a glow
...................


1 comment: